Selamat Datang di Konsep Pemenang
--blogspot.com--

Minggu, 08 Desember 2013

Menerjang Logika Manusia

Kenalkah Anda dengan Al Qura’an, Kitab Suci Al Qur’an? Kalau jawaban Anda adalah ‘iya’, maka Anda benar-benar beruntung. Sebab dalam tulisan ini saya berniat menjadikan Kitab Suci tersebut sebagai salah satu inspirasi, yang mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca lainnya. Namun, saya menjamin tidak memiliki maksud untuk mendiskriminasikan sedikitpun para pemeluk agama lain. Karena, keyakinan saya melarang dengan tegas untuk berlaku semena-mena terhadap orang-orang yang berbeda agama. Itulah Islam, agama rahmatan lil ‘alamin, yang ingin saya kenalkan lebih jauh dalam tulisan ini.
Menurut Anda, berapa jumlah halaman tiap-tiap Al Qur’an di dunia? Yap, rata-rata Al Qur’an di seluruh dunia ini berisikan 600 halaman yang memuat lebih dari 6000 ayat. Kira-kira mungkinkah seorang anak yang belum genap berusia 17 tahun mampu menghafalkannya dalam tempo 3 tahun? Bisakah seorang remaja tanggung menghafal isi Al Qur’an yang berbahasa Arab itu dalam waktu singkat? Pasti tanggapan yang Anda miliki berbeda-beda. Walau saya sangat yakin, jika mayoritas pembaca akan memilih kata ‘mustahil’ sebagai jawabannya.
Nah, saya disini akan berusaha membalikkan anggapan tersebut dengan kisah nyata hasil pengalaman teman sejawat saya. Tentunya dengan segunung harapan agar nantinya dapat menjadi sumber inspirasi yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa kedepannya. Lho, apa hubungannya kisah seorang penghafal Al Qur’an dengan kemajuan masyarakat Indonesia dimasa mendatang? Simaklah, niscaya Anda akan mengerti... J
Tokoh utama kita kali ini sebut saja bernama Kak Yamin. Ia adalah salah seorang partner yang saya temui saat mondok di sebuah Pondok Pesantren di kawasan Jawa Tengah. Oh ya, saya lupa memberitahu Anda jika pondok saya ini lumayan ‘killer’. Bukan dalam artian para pengasuhnya yang kejam, namun merujuk pada syarat kenaikan kelas yang cukup ketat. Sudah menjadi aturan baku, bahwa siapa saja yang gagal menyetorkan hafalan Al Qur’an sebanyak 10 juz, maka otomatis ia gagal untuk naik ke tingkat berikutnya. Terbayang betapa susahnya?  Ditambah lagi, dengan kurikulum sekolah yang hanya menyediakan kelas program IPA saja. Semua beban itu selalu kami anggap sebagai bahan survive yang kelak pasti akan bermanfaat saat kami hidup di dunia yang sesungguhnya.
Nah, Kak Yamin itu adalah orang yang paling susah dalam menghafal Al Qur’an se-angkatan. Ia membutuhkan 4 kali lipat waktu lebih banyak dibandingkan dengan yang lain. Meskipun, di kelas ia termasuk seorang jagoan ‘garda depan’, namun hal yang sama tidak berlaku dalam proses menghafal Kitab Suci itu. Karena hukum ketepan dalam menghafal Al Qur’an adalah hukum langit yang meliputi KESABARAN, KEULETAN, dan KETEKUNAN, bukan keenceran otak semata.
Kak Yamin sadar, jika ia mengikuti manajemen waktu teman-temannya yang lain maka ia akan segera tereleminasi alias gugur dalam kenaikan kelas berikutnya. Oleh karena itu, ia melakukan usaha berkali-kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan orang lain. Ia menghafal di kala yang lain sedang bermain, bersenda gurau, bahkan disaat mereka semua tertidur. Dan itu semua dilakoninya dengan sabar selama 3 tahun berturut-turut.
Siapa yang menanam,niscaya ia akan memetik hasilnya. Pepatah itu juga berlaku terhadap Kak Yamin. Sekarang ia dapat menikmati hasil jerih payahnya dengan bangga. Ia sukses menghafal 30 Juz Al Qur’an dalam kurun waktu yang ditentukan. Bahkan, hafalannya tergolong lebih lancar dibandingkan dengan beberapa teman yang selesai terlebih dahulu.
Bayangkan, apa jadinya Indonesia jika setiap pemudanya memiliki semangat menghafal seperti itu? Bukan hanya Kitab Suci masing-masing agama tentunya, tapi juga buku-buku para cendekiawan berpengaruh di dunia. Jika menghafal dirasa terlalu berat, maka sekedar membaca adalah solusi berikutnya. Jika 1 penduduk Indonesia mampu menguasai 1 buku saja, berapa banyak cabang ilmu pengetahuan yang akan dikuasai negeri ini? Setidaknya, mari kita mulai hal-hal semacam itu dengan semangat menggebu-gebu layaknya Kak Yamin tadi. Semangat yang sama dengan semangat para pendiri bangsa ini: Ir.Soekarno, Moh.Hatta, hingga Muh.Yamin. Yaitu semangat: Menerjang batas-batas Logika Manusia!!

Dikutip dari tulisan penulis di situs inspirasi.co dengan link: http://inspirasi.co/forum/post/1935/menerjang_logika_manusia

share ya...semoga bermanfaat....^^

Minggu, 01 Desember 2013

SOLO: Kota dengan Dua Wajah

Hey kawan, sudah pernahkah Anda mampir ke kota kami, Solo? Atau malah pernah tinggal di kota yang dijuluki sebagai The Spirit of Java ini? Atau  sempatkah Anda barang sejenak meluangkan sedikit waktu untuk mengamati kota asal Joko widodo ini? Kalau salah satu jawaban Anda adalah ‘iya’, berarti seharusnya Anda paham dengan judul diatas. Namun jika seluruh jawaban Anda adalah kata ‘tidak’, maka bersiap-siaplah kecewa. Karena bisa jadi Anda memiliki persepesi yang salah dengan judul diatas. Piye bro, sudah  bisa menangkap apa yang akan saya ulas kan?



Jujur, sekian tahun tinggal di kota yang dulunya merupakan pusat pemerintahan Jaka Sembung, eh Jaka Tingkir ini, membuat saya sadar akan berbagai keunikan khas kota Solo ini. Yang mana keunikan ini sangat jarang saya dapati di berbagai daerah lain seantero Indonesia. Saya akhirnya memahami jika ternyata kota Solo ini memiliki 2 wajah yang saling berlawanan!! Gimana, pada penasaran kan?  Yaudah, lanjut aja baca artikel ini sampai tuntas... :p

Tatanan kota Solo, dari ujung ke ujung, ternyata menyimpan berbagai pesona yang menakjubkan. Karena kota ini mampu mewujudkan sisi modern dari sebuah permukiman manusia yang luar biasa hebat. Terbukti dengan menjamurnya berbagai pusat perbelanjaan di kota Solo ini. Mulai dari Solo Grand Mall di pusat kota, hingga Solo Squere yang berada di sekitar daerah perbatasan Solo-Sukoharjo. Ditambah pula dengan maraknya bermacam-macam hotel berbintang, restoran mewah, dan hunian-hunian berbentuk apartemen. Komoditas transportasi massal pun dari ke hari semakin mapan dan terus membaik. Apalagi berbagai kemajuan ini ditunjang dengan letak geografis kota Solo yang begitu strategis. Dimana kota Solo menjadi penghubung utama terhadap arus kendaraan yang menuju Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Sehingga wajar, jika kota Solo menjadi jujukan utama bagi para pelancong maupun para pebisnis yang secara tidak langsung turut serta mengembangkan kota Solo hingga menjadi seperti saat ini.


Festival Seni di Taman Sriwedari

Tapi Kawan, satu hal yang membuat Kota Solo berbeda dengan kota-kota modern lainnya ialah sisi tradisional yang masih terasa begitu kental mewarnai budaya masyarakatKota Solo ini. Traditional Touching alias sentuhan budaya tradisional yang ada di kota Solo mampu terus berkembang melengkapi setiap jengkal kemajuan perdaban kota Solo. Bukan malah tergerus terimpit persaingan dengan kemajuan zaman, sebagaimana yang jamak terjadi di berbagai kota-kota besar. Hal ini bukan terjadi akibat kebetulan semata, tetapi memang disengaja oleh Pemkot Kota Solo. Terbukti pemerintah daerah kota Solo ngotot mempertahankan berbagai penyelenggaraan tradisi-tradisi kuno khas Kraton Surakarta. Disamping sebagai usaha dalam pelestarian budaya asli daerah, kegiatan-kegiatan semacam ini juga sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung. Mulai dari prosesi Kirab 1 Muharrom, perayaan Maulidan, hingga perayaan Sekaten, yang semuanya tetap rutin digelar meski zaman terus bergeser.

Bangunan Kraton Surakarta

Keseriusan pemerintah daerah dalam melestarikan nilai-nilai sejarah asli kota Solo juga dapat kita lihat dari keberadaan berbagai bangunan tua yang memiliki arsitektur khas zaman penjajahan. Lihat saja corak berbagai bangunan seperti Pasar Gedhe, Pasar Klewer, Masjid Agung, bekas Kantor Bank Indonesia, Balaikota, bahkan hingga Lodji Agung yang menjadi rumah dinas walikota Surakarta. Selain itu jika Anda mengamati dengan cukup teliti, niscaya Anda akan menyadari pula jika seluruh stasiun kereta api di Solo pada saat ini masih menggunakan berbagai bangunan bekas kaum londo sebagai tempat operasionalnya. Keberadaan Kraton Surakarta yang tetap lestari juga menjadi nilai tambah tersendiri mengingat betapa banyaknya goresan-goresan sejarah yang terjadi di balik temboknya. Hal semacam ini tentu patut diapresiasi agar nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam bangunan-bangunan tersebut senantiasa lestari hingga zaman anak cucu kita mendatang.

Sentuhan budaya tradisional asli Solo lainnya ialah batik. Tentu para pembaca sudah tidak asing dengan jenis pakaian yang satu ini kan? Solo, merupakan salah satu sentra pembuatan batik yang unik. Saya katakan unik, karena pusat pembuatannya rata-rata terfokus ke dua titik yang disebut sebagai Kampung Batik. Yaitu daerah Laweyan dan Kauman. Kedua Kampung ini masyhur sebagai daerah penghasil batik-batik tradisional yang mayoritas produknya merupakan handmade. Batik sendiri merupakan sebuh karya asli bangsa Indonesia yang menyimpan berbagai makna filosofis dalam setiap  motifnya. Mulai dari Sidomukti yang berisi harapan agar pernikahan seseorang langgeng hingga motif Sekar Jagad yang berisi doa supaya senantiasa hidup bahagia. Unik bukan? Jika Anda semakin penasaran, kunjungi saja kota kami, Solo, dan sempatkan waktu Anda untuk mengamati lebih banyak filosofi lainnya :-)
Suasana Lengang Kampung Batik Laweyan

Kampung Batik Kauman
Perpaduan antara sisi modern dan tradisional inilah yang membuat saya menjuluki kota Solo sebagai kota berwajah dua, seperti judul diatas. Tentunya bukan dalam konotasi negatif yang melambangkan nilai-nilai kemunafikan, namun dalam artian positif yang seharusnya mengundang puji dan decak kagum dari orang-orang. Kota Solo, dalam pandangan pribadi saya, mampu menunjukkan jika identitas asli budaya bangsa dapat berjalan beriringan dengan arus modernisasi yang berlangsung. Malah, kedua aspek tersebut berjalan saling melengkapi sehingga menjadi perpaduan unik sekaligus khas.  


Kondisi Asri City Walk Slamet Riradi

Semua keindahan itu diikuti pula dengan tatanan kota Solo yang luar biasa rapi. Jika Anda tidak percaya, saya tantang Anda untuk berjalan menyusuri Jalan Slamet Riyadi yang begitu masyhur itu. Niscaya Anda akan melihat jika ada begitu banyak bangunan-bangunan tempo doeloe yang berjejeran dengan gedung-gedung modern. Selain itu, jalan protokol ini dibagi menjadi beberapa segmen yang berfungsi mempermudah para wisatawan. Seperti ada segmen khusus dimana wisata kuliner difokuskan di satu tempat, yaitu sekitar daerah Brengosan-Gendengan atau di daerah Gladag dengan GALABO-nya. Atau juga segmen khusus budaya seperti daerah sekitar Museum Radya Pustaka dan Taman Sriwedari dengan berbagai pegelarannya. Ditambah dengan adanya pohon-pohon besar yang sengaja ditanam di sepanjang city walk agar mampu menyegarkan udara bagi para pejalan kaki yang melintasinya.

Wow, bayangan apa yang akan muncul ketika Anda sekeluarga berlibur ke kota ini? Tradisional Touching dibalut dengan arus globalisasi yang notabene futuristik yang diikuti tata kota luar biasa pastinya akan membuat Anda semua merasa mengalami momen seakan-akan berada dalam ruang waktu, atau bisa jadi menimbulkan kesan seakan-akan berada dalam sebuah museum raksasa. So tunggu apa lagi, segera rencanakan liburan Anda untuk mampir ke kota kami. Dan sempatkan diri Anda untuk mengamati 2 sisi berlainan dari Kota yang dijuluki The Spirit of Java ini. Bahkan saya dengan senang hati menawarkan kediaman saya sebagai penginapan gratis bagi para backpacker sejati. Ada yang berminat?




Rabu, 12 Juni 2013

Perfeksionis is My Life



Menjadi seorang yang perfeksionis adalah keniscayaan. Bagaimana bisa kita dapat memimpin sebuah pasukan besar kalau kita tidak memiliki sikap perfeksionis? Tentu saja keutuhan dalam pasukan tersebut akan pecah berkeping-keping.

Sikap perfeksionis adalah mental seorang pemimpin, mental seorang penggerak. Kalau diri kita tidak memiliki sikap ini, apa yang akan kita standarkan pada pasukan-pasukan kita? Kalau misalnya saja kita tidak memberi perhatian khusus pada waktu maka pasukan kita yang berjumlah ratusan bahkan ribuan itupun pasti nggak akan memperhatikan vitalnya waktu bagi kehidupan.

Seorang yang perfeksionis selalu menginginkan kesempurnaan. Walaupun ada manusia yang berkata, “Nggak ada manusia yang sempurna,” seorang yang perfeksionis akan berdalih, “Ya, memang, yang namanya kesempurnaan itu hanyalah milik Allah, tapi bukankah kalau kita menganggap diri kita nggak sempurna dan nggak berusaha untuk menjadi lebih baik maka bersiap-siaplah untuk dijajah kembali.

Salah seorang yang kuamati sebagai seorang yang perfeksionis adalah Ust N. Beliau itu orangnya selalu saja bersikeras dengan segala upaya demi tahfiz. Kalau ada yang menganggu acara tahfiznya, beliau pasti akan terjun dan bertindak, “menembaki” oknum-oknum yang mengganggu atau tidak mengikuti tahfiz sehingga akhirnya, ya beginilah, tahfiz masih bisa eksis di pondok yang aslinya berlabel tahfiz ini. Yah, walaupun masih ada aja terjadi yang namanya pembangkangan.

Orang yang perfeksionis pasti akan sangat memperhatikan waktu. Dia tidak ingin waktunya dihabisin untuk hal yang sia-sia maupun sesuatu yang mubah secara berlebihan. Jangan anggap diri kita sebagai seorang yagn perfeksionis kalau kita masih mudah untuk dikalahkan oleh ngantuk yang didukung oleh udara sejuk nan dingin ataupun dengan mudah untuk mengeluarkan duit untuk jajan walaupun perut belum memberi tau kalau dia lagi harus diisi. Apakah seperti ini sikap seorang perfeksionis?

Tentu saja tidak. Seorang yang perfeksionis akan selalu menggunakan setiap kesempatan dalam hidupnya untuk bisa memberi manfaat bagi Islam, sesame manusia dan yang paling penting adalah bagi masa depannya. Itulah mengapa seorang yang perfeksionis itu nggak akan kaget apabila Ust N berbicara, “Ujian tahfiz 4 juznya tinggal sebulan lagi. Siapkan semuanya! Harus lancar!” Nggak mungkin seorang yang perfeksionis gelagapan, “Waduh, gimana nih? Aku bingung.” Pastinya, seorang yang perfeksionis akan berkata seperti ini, “Ujian tahfiz? Ah, siapa takut? Kan, setiap kali setoran, aku lancar dan murojaahku juga lancar seperempat-seperempat.”

Inilah enaknya menjadi seorang yang perfeksionis. Kehidupan kita akan terasa sangat ringan karena nggak ada tugas yang sangat menumpuk hingga membuat kita sibuk dan akhirnya kitapun menjadi lalai dari mengerjakan tugas-tugas yang lain.

Jadilah seorang yang perfeksionis dan ubahlah dunia ini.

Konseppemenang.blogspot.com

Jumat, 17 Mei 2013

Seperti di Negeri Dongeng

"Wah, kapan ya aku sekolah di sekolah ini?" dengan rasa kagum aku memandang gambar sebuah sekolah impian yang hanya ada di negeri dongeng. Aku takjub dengan sekolah ini. Mau tahu bagaimana sekolah yang aku maksud? Ayo, ikuti pembahasan berikutnya.

GURU-GURU YANG OKE


Semua guru yang ada di sekolah impian ini adalah orang-orang yang sangat pintar. Ketika mengajarkan suatu ilmu, mereka tidak mengajarkannya dengan terpaksa atau dengan sekadarnya saja, apalagi seperti membaca koran. Nggak banget deh.

Lalu, guru-guru yang ada di sekolah impian ini adalah guru-guru yang sangat paham akan agama. Jadi, kita diajari oleh merekapun tidak seakan-akan kering karena kosong dari siraman-siraman rohani. Kita sangat butuh ilmu agama karena kita hidup ini hanya sementara di dunia, sedangkan kehidupan kita yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat. Wow banget deh pokoknya kalau ada guru yang seperti ini.

Oh ya, satu lagi yang menakjubkan dari guru-guru sekolah ini, mereka adalah orang-orang yang melaksanakan semua tugas dengan tepat waktu, tuntas, dan cepat. Wah, udah kayak Kopassus aja.

PR YANG MENYENANGKAN


"Yah, ada PR lagi! Malas ah ngerjainnya, mending main dota"

Berapa banyak dari kita yang berpikir seperti itu? Banyak, bukan?

Yah, namanya juga sekolah di dunia yang serba kurang ini. Tapi, kalau di sekolah impian, kujamin deh, keluhan-keluhan seperti itu nggak akan ada lagi, adanya adalah kita berkata seperti ini, "Hore, aku dapat PR!" Nggak percaya, belum ngalamin sih...

Di sekolah impian itu, kita akan sangat senang ketika diberi PR, kenapa? Karena, ibaratnya kita mengikuti lomba, maka akan ada hadiahnya, seperti pula di sekolah impian yang aku singgung ini. Di sekolah ini, gurunya kreatif-kreatif (ya iya lah, kalau nggak kreatif mah nggak akan diterima sebagai staf pengajar sekolah impian). Jadi, ada banyak ide dari guru ini untuk membuat siswa-siswanya menyukai PR.

Katanya sekolah impian, kok masih ada PR? Ya iya lah, PR itu sangatlah penting karena kalau tidak ada PR, nggak terlihat kualitas setiap individu dalam memahami setiap pokok pelajaran. Itulah alasan kenapa kok guru-gurunya agak memaksa untuk tetap ada yang namanya PR dengan hiasan-hiasannya supaya siswa-siswanya menyukai PR.

"TUGAS KELOMPOK" BUKAN MENCONTEK


Siswa-siswa dari sekolah impian ini heran lo dengan orang Indonesia. Kok bisa? Soalnya di sekolah impian nggak ada yang namanya mencontek, yang ada hanyalah tugas kelompok. Hampir setiap tugas yang ada di sekolah impian ini adalah tugas kelompok. Kenapa? Soalnya sekolah impian ini mendidik siswanya untuk menjadi orang-orang yang mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu bergotong-royong; bekerja sama. Kalau kita terbiasa mengerjakan tugas dengan sendiri-sendiri, maka kita akan terbiasa seperti itu dan disebabkan oleh hal itu, kita akan menjadi manusia-manusia individual dan kurang bisa "super" suksesnya. Kan, kalau kita mengerjakan sesuatu dengan sinergi atau bekerja sama, maka hasil yang akan kita dapat akan lebih besar dan lebih wow daripada kita mengerjakannya sendirian. Right?

INI SEKOLAH ATAU RUMAH SIH?


Tahu film-film fiksi ilmiyah tentang masa depan?
Tahu keindahan rumah sakit di Singapura?
Tahu kebersihan ma'had Isy Karima? (iklan nih...)

Oke, seperti itulah gambaran konkret tentang sekolah impian. Sekolah impian itu sangatlah bersih dan dari segi estetika, mengikuti prinsip Bauhaus, artinya untuk setiap ruangannya menggunakan warna putih untuk memberi kesan elegan dan menggunakan bahan-bahan yang masih mendekati alami untuk memberi kesan natural. Dengan material-material yang seperti ini, belajar pun akan menjadi sangat nyaman seperti kita di rumah. Bahkan, lebih baik daripada di rumah.

Wow, aku pengen nginap ah...

Tahu gadget-gadget tingkat tinggi buatan Apple?
Tahu teknologi-teknologi tercanggih yang ada di kantor intelijen tingkat tingginya luar negeri?
Tahu kecanggihan teater Paris?
Tahu keindahan arsitektur Paris?

Yah, semua itu sudah hal yang sangat biasa di sekolah impian. Tertarik mendaftar?


BOARDING SCHOOL IS DREAM SCHOOL


Sebentar lagi sekolah-sekolah di Indonesia akan menjadi sekolah impian, percaya nggak? Karena, setiap tahunnya, banyak bermunculan sekolah-sekolah berasrama di setiap propinsi, setiap kecamatan, hingga setiap setiap kota. Tahu nggak, sekolah impian itu adalah sekolah yang menerapkan sistem "boarding school" atau sekolah berasrama. Kok bisa?

Dengan sekolah yang menerapkan sistem asrama, maka persaudaraan akan semakin erat dan perkembangan pribadi setiap siswa akan semakin terpantau dan mudah diarahkan sesuai dengan visi-misi sekolah. Apalagi kalau di dalamnya diajarkan pelajaran-pelajaran agama sehingga rohani terisi, maka siswa-siswa ini akan kokoh dan tegar dalam menghadapi setiap tantangan yang ada karena dia yakin Allah pasti akan menolongnya.

Aku bertemu dengan teman-temanku yang dulunya sekolah di boarding school dan kini sudah tidak lagi. Mereka berkata, "Aku kangen banget dengan saat-saat seperti dulu." Hampir sebagian besar teman-teman yang aku temui berkata seperti itu. Aku mungkin nggak bisa mengerti seperti apa sih kangennya mereka? Karena saat ini pun aku masih "tinggal" di sekolah berasrama yang di dalamnya diajarkan tentang skill-skill duniawi, kepercayaan kepada Allah Sang Pencipta, dan kebersihan dan kerapian. Mungkin aja, sekolah yang aku tempati sekarang ini mendekati kriteria sekolah impian walaupun aku yakin, nggak ada yang namanya sempurna yang ada adalah sempurna berdasarkan kacamata kita yang sangat kurang bisa melihat kesempurnaan dengan sangat sempurna karena yang namanya kesempurnaan hanyalah milik Zat Yang Maha Sempurna (kok jadi ceramah gini yah. XD Kwkwkwkw.)

HARAPAN TERAKHIRKU


Kok kesannya kayak pesan-pesan terakhir yah?

Selama ini bangsa kita sebenarnya mampu untuk menjadi bangsa yang maju. Kita mampu untuk bisa maju daripada bangsa-bangsa yang "kita anggap" maju saat ini seperti Jepang, Amerika, Korea, China. Masalahnya adalah bangsa kita belum siap untuk menjadi bangsa yang maju. Masih banyak terjadi pencurian dari yang level newbie hingga level master; levelnya para koruptor. Masih banyak terjadi kemalasan sehingga setiap pekerjaan yang kita kerjakan ala kadarnya saja yang penting ngisi absen. Masih banyak terjadi kesesatan, padahal ketika kita dalam keadaan sangat terdesak, sangat bimbang, dan butuh pertolongan, kita masih punya Allah yang selalu mengabulkan doa-doa kita.

Satu hal yang dapat kita lakukan untuk bisa memajukan bangsa kita adalah memajukan sistem pendidikannya.

Coba kita melihat sistem pendidikan bangsa Jepang. Sejak TK, mereka sudah diajari untuk membawa beban-beban mereka sendiri, diajari untuk hidup bersih dan indah, dan kebaikan-kebaikan lain yang banyak sekali tidak kita dapatkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Coba uang-uang yang didapatkan oleh KPK itu dikumpulkan dan digunakan untuk memberangkatkan semua guru yang ada di Indonesia ini untuk pergi ke Jepang dan studi banding demi kemajuan sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Apakah cukup duitnya? Tentu saja cukup! Berapa sih biaya untuk pergi ke Jepang? Coba bandingkan dengan harta-harta haram yang telah dijaring oleh KPK, aku yakin cukup deh. Lagian juga ini untuk kepentingan bangsa kita sendiri kan? Oke, kali ini bukan hanya wacana, aku yakin kita bisa untuk menjadi maju kalau semua pihak mendukungnya. Cobalah langkah di atas. Kalau pendidikan kita maju, maka bangsa kita pun pasti akan maju.

Angkat Topi buat para guru yang dengan kerja kerasnya membentuk karakter bangsa untuk menjadi lebih baik. 


Jumat, 10 Mei 2013

Special Thanks To....


Tak lupa pula aku membuat konten ini sebagai rasa terima kasihku kepada semua pihak yang telah mendukungku untuk membuat konten-konten yang berkualitas dan enak untuk dibaca. Rasa terima kasihku terucap kepada...

Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikanku nafas hingga saat ini

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah membimbing kehidupanku dan membuatku bangga dengan Islam

Seluruh penghuni kantor yang kuganggu keasyikannya untuk menyusun konten-konten blog ini

Marhalah X yang selalu kompak

Ustadz Wahyudi yang kuganggu waktunya hanya untuk nyari sinyal internet

Dan kepada.....

Seluruh pihak yang belum tersebut namanya. Sorry banget ya...

Mungkin akhir-akhir ini aku banyak menyusahkan kalian. Jangan dimasukkan ke hati, kawan. Semoga persahabatan kita tetap terjaga hingga waktu memisahkan kita.

Karakter Dibentuk dari Cerita?

Mau tau bagaimana kualitas suatu bangsa? Lihat saja dongeng-dongeng yang tersebar dalam bangsa tersebut…

…Annonimous…

Di Jepang, kita mendengar kisah-kisah heroik tentang ninja dan samurai. Seperti apa jadinya bangsa tersebut? Ya, lihat saja sekarang. Jepang menjadi bangsa yang maju dengan teknologi yang canggih dan berkembang pesat.

Di Amerika, kita mendengar kisah Rambo yang terkenal sebagai koboi yang tak pernah takut mati. Dengan menggunakan senjata maupun tidak, dia akan menghadapi musuhnya tanpa rasa takut sedikitpun. Lihat saja Amerika sekarang, jadi negara yang (pengen, red) berkuasa, kan?

Di Indonesia, kita mendengar kisah Nyi Roro Kidul yang terkenal sebagai penjaga laut selatan dan menghabisi orang-orang yang menggunakan pakaian tertentu di pantai tersebut. Lalu, bagaimana jadinya bangsa Indonesia saat ini? Mereka takut menjamah hasil laut selatan dan sebagai imbasnya, hasil kelautan itu dimakan oleh bangsa-bangsa asing sedangkan kita sendiri? Menyentuhnya aja takut

Oleh karena itu, mari kita cerdaskan bangsa kita dengan kisah-kisah yang mendidik dan bermental juara seperti kisah-kisah para Nabi, Sahabat Rasul, dan para Tabi’in yang heroik dan nyata kisahnya. Mulai saat ini, marilah kita bersemangat membaca buku Sirah Nabawiyah yang berisikan kisah-kisah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat menggugah dan menjadi panutan kehidupan kita. Oke?

Kamis, 09 Mei 2013

Di Saat Waktu Kosong

Waktu pelajaran kosong adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa. Apalagi bagi beberapa orang yang sudah mempunyai rencana apabila waktu kosong telah datang. Yah, ada yang rencana pergi ke warnet lah (tapi hati-hati ya sama razia warnet….), ada yang rencana ngeband lah, ada juga yang rencana pengen makan-makan di warung depan sekolah (yah, rencananya nggak mutu banget sih…).

Tapi ingat kawan, waktu kosong itu nggak datang terus-menerus. Datangnya hanya sedikit dan sebagian besar juga tak terduga datangnya. Jadi, sayang kan kalau waktu yang langka itu hanya digunakan untuk sesuatu yang kurang bermanfaat dan kurang ada gunanya. Coba waktu kosong yang ada itu digunakan untuk berdiskusi tentang pelajaran, soal-soal, atau ya yang lebih enjoy, membuat puisi ataupun lagu lah yang sekiranya lagu itu menggugah. Cieee…

Coba kita ingat kembali dengan hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam...

من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه

Artinya:

“Tanda dari baiknya keislaman seseorang adalah dia meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya.”

Apakah Kita Bisa Mempengaruhi Orang Lain?

Ada seorang anak yang terkenal sebagai anak yang sangat rajin. Dia gemar membantu siapa saja, mulai dari ibu-ibu yang keberatan membawa barang belanjaannya, mbah-mbah yang kesulitan menyebrang, hingga seorang anak kecil yang menangis lantaran ingin dibelikan mainan. Dia belikan.

Suatu saat anak yang suka membantu itu sedang mengalami suatu musibah. Hapenya yang bermerek iPhone hilang ketika selesai shalat Jum’at, sepertinya tertinggal di masjid. Anak itu menangis di emperan masjid sambil berharap iPhonenya itu segera ketemu. Tapi sayang, hapenya tidak ditemukan juga.

Anak itu putus asa.

Tiba-tiba, seorang anak yang mungkin berusia 2 tahun di bawahnya, menepuk pundaknya, “Ada apa bang, kok menangis di sini?”

“Hape saya hilang mas… dan saya sangat sedih sekali…”

“Ya udah, kalau gitu, ke rumah saya saja dulu.”

Anak itu pun menuruti permintaan anak yang lebih muda darinya itu.

Sesampai di rumahnya, anak muda yang kehilangan hapenya itu takjub pada rumah si anak yang 2 tahun di bawahnya itu. Rumahnya itu sangat megah. Luas. Terdengar alunan musik Mozart di sepanjang ruangannya. Rasanya seperti memasuki sebuah kastil di masa kejayaannya. Sungguh luar biasa.

“Ini rumahmu?”

“Iya, ini rumahku. Kamu bisa tinggal di sini hingga hape yang kamu cari itu ketemu.”

“Makasih ya…”

Apakah karena anak muda itu telah diberi fasilitas yang mewah lantas menjadikan dia itu lalai akan apa yang dicarinya itu? Ternyata tidak. Dia masih mencari iPhonenya yang hilang itu.

Seminggu berselang. iPhonenya belum ketemu juga. Si anak muda ini merasa nggak  enak karena sudah lama nginap di rumah anak muda yang berusia 2 tahun di bawahnya itu, dia bertanya, “Kamu siapa sih, kok baik banget sama aku padahal kan kamu belum kenal aku?”

“Nggak, aku dah kenal kamu kok.”

“Loh, kok bisa? Kapan ya?”

“Kamu ingat nggak, pas waktu kamu memberikanku mainan pas aku merengek,  menangis dan kamu memberikanku tanpa mengharap ganti. Sejak saat itulah aku telah berazzam kuat untuk membalas kebaikan orang yang telah baik padaku itu.”

Si anak muda terharu mendengarnya. Dia menangis dan memeluk anak yang lebih muda darinya itu.

@@@

Dari cerita di atas, kita bisa mengambil intisari bahwasanya setiap amal kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali lagi kepada kita. Bahkan, ketika kita berbuat kejahatan sekalipun, pasti akan kembali lagi kepada kita.

Rabu, 08 Mei 2013

Kesuksesan dari Kebohongan

Aku mau tanya dulu deh, apakah kepura-puraan itu adalah kebohongan? Kalau iya, berarti aku nggak salah ngasih judul kan? Sekarang aku akan membuktikan pada kalian bahwasanya dengan kepura-puraan kita bisa membuat suatu kesuksesan, bahkan kesuksesan dalam lingkup yang lebih luas. Bisa sekelas, sesekolah, bahkan senegara. Wow!

Contoh pertama, lingkup yang paling kecil: sekelas. Coba di kelasmu ada seorang guru yang sangat membosankan dan anak-anak sekelas merasa bosan, mengantuk. Coba kamu di waktu yang waktu itu mencoba untuk bersemangat. Nggak usah beneran, cukup pura-pura saja. Aku yakin deh, sekelasan bakalan bersemangat atau paling tidak ada yang menyaut, “Woi, kamu gila ya?!”

Contoh kedua, dalam suatu ruang pertemuan, pembicara menyampaikan presentasinya dengan sangat membosankan. Sampai-sampai, tidak ada seorangpun yang tidak merasakan kebosanannya. Mungkin, kalau kamu adalah orang yang jarang merasa bosan, akan merasa bosan pada waktu itu. Trus, apa yang harus dilakukan? Ya udah, berpura-pura aja bahwa kamu tidak merasa bosan, kamu menjadi antusias. Yakin deh, akan ada orang yang menjadi bersemangat dikarenakan kepura-puraanmu.

Oke, trik ini insya Allah akan berhasil yang penting ada satu aturan yang harus dipatuhi: Jangan kasih tahu orang lain  bahwa kamu pura-pura. Oke?

Kamu Tidaklah Sendiri

Apakah kamu merasa kesuksesan yang saat ini kamu raih ini adalah hasil kerja kerasmu sendiri? Apakah kamu berpikir bahwa kegagalanmu yang kamu rasakan saat ini  adalah dikarenakan dirimu sendiri? Apakah kamu merasa kamu hanya sendiri di dunia ini?

Banyak dari orang-orang yang sukses memiliki pikiran yang egois, termasuk diri kita juga. Kita berpikir bahwa kesuksesan kita, kegagalan kita, kebahagiaan kita, kesedihan kita, kegalauan kita, semangat kita, dan segala sesuatu yang terjadi dalam atmosfer diri kita adalah disebabkan diri kita sendiri. Ini salah besar!

Kawan, kita tidaklah sendiri di bumi ini. Kita masih mempunyai kawan-kawan. Setiap kesuksesan kita, pasti ada andil kawan-kawan kepada kita. Kalau mungkin kita merasa bahwa kawan-kawan kita sepertinya tidak bekerja apapun buat kita, mungkin itu hanya pikiran kita saja, sebenarnya mereka itu sudah membantu. Membantu apa? Yaitu dengan tidak mengganggu kita.

Manusia itu adalah makhluk yang saling bergantung pada orang lain. Kita tidak bisa hidup sendiri. Kita harus saling tolong-menolong, bantu-membantu, dan saling sukses-mensukseskan. Semakin sering kita menolong orang lain, maka semakin sering pula kita membantu. Semakin sering kita mendorong orang lain untuk bisa meraih cita-citanya, maka semakin sering pula cita-cita kita dibantu diwujudkan olehnya. Itu sudah rumus baku bung!

Dan ada satu hal lagi yang jangan sampai terlupa, itu adalah pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Allah itu Maha Berkehendak, apa yang Ia inginkan pasti akan terjadi. Oleh karena itulah, mari kita sering-sering meminta kepada-Nya karena kita yakin kita tidaklah sendiri, ada Allah yang selalu bersama kita.

Selasa, 07 Mei 2013

Memecah Gunung dengan Mudah

Judulnya agak lebay ya?

Ya udah kalau itu nggak usah dipikirin lah, yang penting kan judulnya dah lumayan keren, ya kan?


Oke, yang mau kusharing kali ini adalah, kamu bisa melakukan sesuatu yang besar dengan sangat mudah. Kamu bisa menciptakan sebuah robot dengan mudah. Kamu bisa membuat suatu sistem besar setingkat propinsi dengan mudah. Kamu bisa menghapalkan kamus Oxford dengan mudah. Bahkan, kamu bisa memecahkan gunung dengan mudah.

Percaya nggak?

Oke, HAL PERTAMA yang harus kamu lakukan adalah kamu harus punya impian yang tinggi terlebih dahulu. Bagaimana caranya kamu akan memecah gunung jika kamu belum punya keinginan untuk memecahkan gunung?

Hal yang BERIKUTNYA adalah pecah impian besarmu itu berkeping-keping. Kalau impian yang ingin kamu wujudkan itu adalah memindahkan gunung, maka kamu harus memecah-mecahnya menjadi menggali gunung itu sedikit demi sedikit. Misalnya satu cangkul per hari. Kalau misalnya satu cangkulan per hari itu bisa diselesaikan secara terus-menerus, pasti deh, gunung yang besar itupun dapat kalian pindahkan.

Tapi, cita-cita kalian bukan memindahkan gunung kan? (kayak orang kurang kerjaan aja deh…)

Contoh yang paling dekat dengan kehidupan kita adalah menghapal Al-Qur’an. Banyak yang bilang bahwa menghapal Al-Qur’an itu sangatlah susah. Padahal nggak kok. Aku sudah membuktikannya sendiri bahwa menghapalkan Al-Qur’an tidaklah sesusah yang dipikirkan oleh orang-orang yang belum pernah mencobanya. Yang tinggal menjadi masalah adalah apakah kita memiliki kemauan yang kuat untuk menghapalkannya ataukah tidak? Perkara apakah nanti akan susah maupun gampang, itu hanya masalah persepsi kita saja yang harus diubah. Mulai saat ini, marilah kita mempersepsikan bahwa segala sesuatunya itu sangat mudah untuk dilakukan. Termasuk menghapal Al-Qur’an. Do you hold with me?

Mengapa?

Mengapa?

Dari sekian banyak kata tanya, hanya satu kata inilah yang sangat menarik perhatianku, kenapa? (ya kan, aku menggunakannya…).

Sadarkah kamu bahwa dengan semakin sering kita mengucapkan kata mengapa, maka potensi bagi kita untuk sukses akan semakin besar. Tapi ya, mbacanya jangan kayak zikir, “mengapa… mengapa… mengapa…” Yang kumaksud di sini adalah, cobalah untuk banyak-banyak menggunakan kalimat tanya yang menggunakan kata mengapa seperti:

Kenapa kok orang makan itu ada yang hanya 3 kali sehari ada pula yang berkali-kali sehari?

Kenapa kalau kita tidur susah dibangunin kecuali ketika mendengar adzan subuh?

Kenapa kok bayi yang sehat itu adalah bayi menangis?

Kenapa kehidupan kita tidak ada yang mengetahuinya?

Kenapa kalau ujian di sekolah itu nggak boleh contekan?

Kenapa harus ada guru yang galak?

(Sorry ya, kalau yang kugunakan itu adalah kata “kenapa” bukan kata “mengapa” sama saja kan?)

Semakin sering kita bertanya menggunakan mengapa, maka kita akan semakin sukses. Tapi bukan berarti kita hanya bertanya hanya untuk memenuhi buku tulis “mengapa” kita dengan pertanyaan-pertanyaan kita itu lantas tidak mencari tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kita itu. Itu salah bung! Di saat kita bertanya, maka kita pun harus berusaha pula untuk mencari jawabannya.

Senin, 06 Mei 2013

Work Less Get More

Seorang yang sukses tidaklah mungkin bekerja sendirian. Pasti ada orang-orang yang membantu pergerakannya, menolongnya, memotivasinya, dan mendukung di setiap rencana yang dia utarakan. Orang yang seperti ini kemungkinan besar akan berhasil. Namun, akan lebih berhasil lagi apabila dia tidak bergerak sendirian, ada orang-orang yang bersama-sama bergerak bersamanya. Ketika orang yang bergerak ada banyak, maka kesuksesan pun juga akan lebih Luar Biasa. Kita ibaratkan seperti ini…

  • Dalam sebuah kesebelasan tim sepak bola, ada sebelas orang yang bermain di arena (ya iyalah, namanya juga kesebelasan…), ketika ada satu orang saja yang tidak main –kiper misalnya- maka gampang banget to, tim itu kebobolan….
  • Dalam sebuah pasukan, ada banyak orang yang bertugas sesuai dengan tempatnya masing-masing. Ketika ada satu orang saja yang absen, akan mudah sekali pasukan itu hancur oleh Negara lain….
  • Dalam sebuah organisasi, ada orang-orang yang bekerja sesuai tempatnya masing-masing. Pas ada satu orang saja yang melarikan diri dari tugas atau lagi pengen malas-malasan, wah… sudah deh, nggak jalan organisasi itu (misalnya aja yang lagi malas itu sekretaris yang ngetiknya sangat cepat atau humas yang sangat pandai membangun relasi)

Bagaimana kawan, terasa banget bukan, dampak dari adanya komunitas dan tidak? Di saat kita berada di suatu komunitas, maka energi yang kita keluarkan pun tidak sebanyak ketika kita bekerja sendirian. Oh iya satu contoh lagi yang lebih konkret dan dekat dengan kehidupan kita, Kalau kita mengerjakan soal dari guru sebanyak 100 soal dan kebanyakan berisi pertanyaan “MENGAPA”, mana yang lebih gampang bagi kita, mengerjakan sendiri atau bekerja bareng sekelasan. Apalagi kalau sekelasan itu orangnya sebanyak 100 hehehe….

Prinsip Gajah Untuk Suksesmu

Yah, kok nama prinsipnya “gajah” sih? Ya suka-suka gue donk… Yang namain juga siapa? Tapi beneran deh, prinsip gajah itu adalah prinsip yang sangat luar biasa dan ampuh untuk menjalani kehidupan kita. Dengan menerapkan prinsip gajah ini, kehidupan kita pun juga akan menjadi lebih baik dan lebih berkualitas.

STOP!!! Kebanyakan omong!!! Ayo kita bahas…

Ada dua prinsip yang sangat esensial dalam kehidupan manusia; yaitu prinsip gajah dan prinsip naga. Menurut kalian, mana yang lebih keren? Ya jelas prinsip naga lah. Tapi, prinsip naga itu baru bisa kita lakukan setelah kita sukses menjalankan prinsip gajah. Secara garis besar, seperti inilah apa yang aku maksud dengan kedua prinsip tersebut….

Prinsip Gajah

Asal: India

Asas:
  1. Bergerak pelan tapi pasti
  2. Mantap di setiap langkahnya
  3. Terlihat diam tapi menyimpan tenaga yang besar
  

Prinsip Naga

Asal: China

Asas:
  1. Cepat
  2. Mengagetkan
  3. Menggentarkan jiwa musuh
  4. Selalu menang

Oke, bagaimana dengan penjelasan di atas? Sudah terlihat kan, kita tidak bisa menjalankan prinsip naga jika belum bisa menjalankan prinsip gajah. Di saat kita menjalankan segala sesuatu, jalankanlah secara fokus dan sedikit demi sedikit. Jangan sampai karena kita mengharapkan sesuatu yang sangat besar, sehingga kita secara gegabah menjalankan semuanya sekaligus sehingga yang didapatkan hanya sedikit. Oke, itulah penjelasan dari prinsip gajah…

Minggu, 05 Mei 2013

Tatkala Dikejar Waktu

Deadline adalah kata yang populer digunakan untuk menyatakan waktu gawat atau waktu akhir yang dipatok sebagai berakhirnya suatu penugasan. Seringkali kita benci pada kata ini. Sebagai manusia, fitrahnya adalah santai-santai yang tanpa kita sadari, ternyata fitrah ini adalah jebakan besar pada kehidupan kita selama ini.

Kata deadline yang banyak ditakuti oleh manusia ternyata memberikan efek yang baik pada kehidupan kita selama ini. Coba bayangkan kalau misalnya kita diberi PR tanpa deadline, kapan kita akan mengerjakan PR tersebut? Kalau misalnya kita berencana membuat suatu buku yang bagus dengan ide-ide besar kita yang sudah tersusun rapi di dalamnya akan tetapi kita tidak menetapkan deadline yang pasti untuk buku tersebut, kapan kita akan menyelesaikan buku tersebut?

Tentu saja susah untuk diprediksi, bukan?

Begitu juga kalau kita diberi tugas untuk menyusun suatu makalah dengan deadline 21 hari. Kalau misalnya kita belum bisa menghargai waktu dan belum bisa memahami makna deadline, mungkin kita akan bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas tersebut dan bisa dipastikan ketika hari H-nya tiba, kita akan kelabakan dan kebingungan, “Kenapa saya selama ini tidak mengerjakan tugas ini?” “Kenapa saya bermalas-malasan selama tenggang waktu yang telah diberikan?” “Kenapa saya bisa gagal merencanakan sesuatu?” Dan ribuan “Kenapa...” yang menandakan bahwa kita menyesal tatkala tidak bisa mematuhi deadline.

Apakah Tidur Kita Berkualitas?

Apa sih tidur yang berkualitas itu? Apakah tidur yang berkualitas itu adalah tidur 8 jam setiap malam? Apakah tidur yang berkualitas itu adalah tidur tenang tanpa mimpi? Ataukah yang dibumbui mimpi fantasi? Ataukah tidur di saat kita benar-benar lelah dan letih? Atau... tidur ketika kita tidak kuat lagi menahan kelopak mata ini melek lebih lama?

Ada banyak anggapan tentang tidur yang berkualitas. Tapi, yang lebih tepat adalah tidur dengan melaksanakan sunnah sebelum tidur dan bangun tidur dengan kondisi segar dan siap beribadah kembali kepada-Nya.

Sudahkah Kita Berusaha?

Kawan, seringkali kita mengeluh akan ketidakmampuan kita dalam menyelesaikan sesuatu. Kita menginginkan agar seluruh nilai kita di kelas menjadi bagus. Kita menginginkan agar seluruh rencana kita berjalan dengan normal. Kita menginginkan agar seluruh yang kita impikan tercapai dengan cepat dengan sempurna. Tapi ada satu yang saya pertanyakan: Sudahkah Kita Berusaha untuk Mencapainya?

Mayoritas dari kita mungkin akan menjawab, “Aku mah sudah berusaha sekuat tenagaku tapi coba lihat yang kudapatkan sekarang ini! Aku masih menjadi orang gagal! Aku masih menjadi pecundang! Aku masih belum bisa meraih sukses yang sering digembor-gemborkan oleh orang-orang. Memang kehidupan ini tidak layak bagiku...” Kawan, janganlah berputus-asa terlebih dahulu! Apakah kita berpikir bahwa Allah tidak adil pada kita sehingga kita seperti dinomor-duakan oleh-Nya dan doa kita selalu tertolak? Eits, apakah kita sudah berdoa dengan setulus-tulusnya doa kepada-Nya? Apakah kita sudah benar-benar mendekatkan diri pada-Nya sehingga Dia senang ketika kita meminta kepada-Nya? Kawan, mari kita renungkan kembali. Allah tidak akan memberi beban kepada seorang hamba melebihi kemampuan hamba tersebut. Kalau saat ini kita merasa bahwa setiap doa kita selalu ditolak oleh-Nya dan kesuksesan kita hanyalah impian belaka karena tidak pernah terkabulkan, janganlah kita langsung berprasangka buruk terhadap-Nya. Cobalah untuk selalu menerima apa yang telah ditetapkan oleh-Nya pada diri kita dan kehidupan kita. Mungkin kita telah merasa bahwa selama ini kita telah berusaha semaksimal mungkin dan hingga kini pun belum juga diberikan hasil yang sepadan dari hasil keringat kita, itu berarti Allah sayang kepada kita. Kenapa?

Karena, ketika Allah belum memberikan hasil yang kita inginkan di dunia yang fana ini, di dunia yang sementara ini, berarti Allah menyiapkan gantinya dengan ganti yang lebih bagus, yang lebih indah, dan yang lebih kekal di akhirat kelak. Apakah kita akan menolak ganjaran yang lebih bagus di akhirat kelak? Tentu saja tidak, bukan? Kita semua sama-sama tahu bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, semua ini adalah fana, semua ini adalah fatamorgana. Ketika kita berdoa kepadanya dan ternyata doa itu belum dikabulkan, maka hendaknya kita bersyukur kepada-Nya, “Alhamdulillah, Allah ternyata telah memberikan ganti yang lebih baik di akhirat.” Sehingga, usaha dan doa yang selama ini kita lakukan tidaklah sia-sia karena Allah akan selalu menyertai setiap ibadah yang kita lakukan di bumi ini.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...