Selamat Datang di Konsep Pemenang
--blogspot.com--

Rabu, 12 Juni 2013

Perfeksionis is My Life



Menjadi seorang yang perfeksionis adalah keniscayaan. Bagaimana bisa kita dapat memimpin sebuah pasukan besar kalau kita tidak memiliki sikap perfeksionis? Tentu saja keutuhan dalam pasukan tersebut akan pecah berkeping-keping.

Sikap perfeksionis adalah mental seorang pemimpin, mental seorang penggerak. Kalau diri kita tidak memiliki sikap ini, apa yang akan kita standarkan pada pasukan-pasukan kita? Kalau misalnya saja kita tidak memberi perhatian khusus pada waktu maka pasukan kita yang berjumlah ratusan bahkan ribuan itupun pasti nggak akan memperhatikan vitalnya waktu bagi kehidupan.

Seorang yang perfeksionis selalu menginginkan kesempurnaan. Walaupun ada manusia yang berkata, “Nggak ada manusia yang sempurna,” seorang yang perfeksionis akan berdalih, “Ya, memang, yang namanya kesempurnaan itu hanyalah milik Allah, tapi bukankah kalau kita menganggap diri kita nggak sempurna dan nggak berusaha untuk menjadi lebih baik maka bersiap-siaplah untuk dijajah kembali.

Salah seorang yang kuamati sebagai seorang yang perfeksionis adalah Ust N. Beliau itu orangnya selalu saja bersikeras dengan segala upaya demi tahfiz. Kalau ada yang menganggu acara tahfiznya, beliau pasti akan terjun dan bertindak, “menembaki” oknum-oknum yang mengganggu atau tidak mengikuti tahfiz sehingga akhirnya, ya beginilah, tahfiz masih bisa eksis di pondok yang aslinya berlabel tahfiz ini. Yah, walaupun masih ada aja terjadi yang namanya pembangkangan.

Orang yang perfeksionis pasti akan sangat memperhatikan waktu. Dia tidak ingin waktunya dihabisin untuk hal yang sia-sia maupun sesuatu yang mubah secara berlebihan. Jangan anggap diri kita sebagai seorang yagn perfeksionis kalau kita masih mudah untuk dikalahkan oleh ngantuk yang didukung oleh udara sejuk nan dingin ataupun dengan mudah untuk mengeluarkan duit untuk jajan walaupun perut belum memberi tau kalau dia lagi harus diisi. Apakah seperti ini sikap seorang perfeksionis?

Tentu saja tidak. Seorang yang perfeksionis akan selalu menggunakan setiap kesempatan dalam hidupnya untuk bisa memberi manfaat bagi Islam, sesame manusia dan yang paling penting adalah bagi masa depannya. Itulah mengapa seorang yang perfeksionis itu nggak akan kaget apabila Ust N berbicara, “Ujian tahfiz 4 juznya tinggal sebulan lagi. Siapkan semuanya! Harus lancar!” Nggak mungkin seorang yang perfeksionis gelagapan, “Waduh, gimana nih? Aku bingung.” Pastinya, seorang yang perfeksionis akan berkata seperti ini, “Ujian tahfiz? Ah, siapa takut? Kan, setiap kali setoran, aku lancar dan murojaahku juga lancar seperempat-seperempat.”

Inilah enaknya menjadi seorang yang perfeksionis. Kehidupan kita akan terasa sangat ringan karena nggak ada tugas yang sangat menumpuk hingga membuat kita sibuk dan akhirnya kitapun menjadi lalai dari mengerjakan tugas-tugas yang lain.

Jadilah seorang yang perfeksionis dan ubahlah dunia ini.

Konseppemenang.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...